Karanganresmi yang memuat topik tertentu serta dibacakan dalam situasi perkuliahan umum untuk tujuan tertentu atau untuk diterbitkan. Karangan ini merupakan hasil dari sebuah penelitian atau kajian literatur yang memadai. Karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut.. answer choices Berikut yang tidak termasuk unsur
Ketigajenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa, sedangkan karangan nonilmiah adalah adalah karangan yang tidak terikat pada persyaratan khusus. Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut: a. Paper.
Untukmemperjelasnya, berikut ini setidaknya karakteristik khas pada karya non ilmiah. Antara lain; Ditulis berdasarkan fakta pribadi Karangan non ilmiah berupakan bentuk tulisan yang didasarkan pada pengamalan pribadi seorang penulis dalam menggambarkan jalan ceritanya.
Sebuahkarya ilmiah dapat dikenal dari ciri-ciri berikut ini : a. Dari segi sisi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, dekripsi tentang sesuatu, atau pemecahan satu masalah. b. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diakui kebenarannya.
JurnalInternasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan. Memiliki ISSN. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Spanyol, Rusia dan Tiongkok). Memiliki terbitan versi online.
Les Sites De Rencontre Belge Gratuit. Seorang dosen maupun mahasiswa tentu memahami pentingnya karakteristik penulisan karya ilmiah yang memiliki banyak sekali dampak positif. Umumnya pihak dosen akan melakukan penelitian dan kemudian melibatkan mahasiswa, dinas terkait penelitian, maupun sejumlah perusahaan yang masih terkait. Semua pihak yang terlibat di dalam penelitian ini akan memiliki peran krusial masing-masing. Misalnya untuk dosen sebagai pemilik idea atau gagasan penelitian, dan dinas maupun perusahaan terkait menjadi sumber pendanaan atau objek penelitian. Baca juga Seberapa Penting Peran Dosen Dalam Akreditasi Kampus? Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah 1. Logis2. Data Sesuai Fakta 3. Bersifat Objektif4. Isi Sistematis5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh 6. Dapat Diuji Kebenaranya Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Menulis di Momen yang MendukungDibaca Ulang Fokus pada Topik Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Sebelum memahami lebih dalam mengenai penulisan karya ilmiah maka penting pula untuk mengetahui dulu apa itu karya ilmiah. Jadi, karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang disusun untuk memecahkan suatu permasalahan. Pemecahan masalah ini menggunakan sejumlah landasan teori dan juga metode-metode ilmiah. Secara umum sebuah karya ilmiah akan terdiri dari data, fakta, dan juga solusi dari sebuah permasalahan yang akan diteliti atau diangkat dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian ini kemudian akan dibahas sampai tuntas di dalam penulisan karya ilmiah. Lengkap pula dengan berbagai dasar teori yang menguatkan hasil penelitian tersebut. Namun, hasil penelitian tidak selalu sama persis dengan dasar teori yang dijadikan landasan. Bisa juga berbeda, yang kemudian hasil penelitian tersebut dianggap sudah mematahkan teori yang menjadi landasan penelitian tadi. Hasil penelitian baru ini kemudian menjadi dasar bagi penelitian terkait untuk seterusnya. Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah Setelah hasil penelitian didapatkan maka langkah selanjutnya tentu saja melakukan penulisan karya ilmiah yang membahas hasil penelitian tersebut. Penulisannya kemudian harus memenuhi sejumlah karakteristik, yang akan menentukan hasil tulisan tersebut bisa disebut sebagai karya tulis ilmiah atau tidak. Adapun bentuk karakteristik khas dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut 1. Logis Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula. Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut. Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang bebas. 2. Data Sesuai Fakta Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah penelitian dengan penambahan zat B akan membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi maupun ditambahkan. 3. Bersifat Objektif Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti maupun pihak terkait penelitian tersebut. 4. Isi Sistematis Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan, isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan. 5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai, yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan bisa menyebabkan persepsi yang salah. 6. Dapat Diuji Kebenaranya Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif. Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang valid dan bukan direkayasa. Memahami apa saja yang perlu dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sesuai karakteristik di atas sangat penting. Sehingga isi karya ilmiah memang bisa diterima sekaligus dibuktikan kemudian diterapkan. Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Memahami dengan baik mengenai karakteristik dari karya ilmiah yang dipaparkan di atas, akan membantu meminimalkan kesalahan. Namun, ketika kesalahan masih saja dijumpai dan dilakukan tanpa sengaja. Maka Anda bisa mencoba beberapa kiat berikut untuk membantu meminimalkan kesalahan umum dalam menyusun karya ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Kesalahan umum dalam penyusunan karya ilmiah ada banyak, dan salah satunya adalah struktur yang tidak sistematis. Hal ini tentu akan membuat proses penyusunannya memakan waktu lebih lama. Apalagi jika ada banyak sekali bagian yang perlu dikoreksi dan direvisi, sehingga akan merasakan kelelahan yang lebih parah. Menyiasati kesalahan tersebut maka bisa mencoba menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Susun setiap bab beserta judul per bab, dan poin-poin sub bab yang akan masuk ke dalam karya ilmiah tersebut. Sehingga saat menyusun karya ilmiah bisa berpegang pada kerangka yang sudah dibuat. Langkah ini mencegah keluar dari sistematika yang berlaku. Menulis di Momen yang Mendukung Menulis karya ilmiah maupun karya tulis jenis lainnya, memang dianjurkan untuk dilakukan di momen yang mendukung. Misalnya saat pikiran bisa fokus, karena aktivitas lain sudah selesai dilakukan. Bisa juga menunggu momen dimana suasana di rumah maupun lingkungan sekitar lebih tenang. Jika Anda masuk ke dalam karakter penulis yang butuh suasana mendukung, maka perlu mencari waktu yang tepat. Tidak sedikit dosen yang menulis di dini hari, karena pikiran lebih segar dan tidak terpecah. Berbeda jika dilakukan di siang hari, maka akan sibuk dengan banyak kegiatan sebagaimana profesi dosen pada umumnya. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk mencari waktu khusus yang mendukung kegiatan menulis. Supaya bisa tetap fokus dan konsentrasi, untuk meminimalkan kesalahan. Dibaca Ulang Usai menulis karya ilmiah, baik satu atau dua bab. Maka penting sekali untuk dibaca ulang, sering disebut dengan tahap proofreading. Tahap ini dilakukan pasca tahap editing, dan tujuannya untuk mengecek ada tidaknya kesalahan yang perlu diperbaiki. Kesalahan umum di dalam penyusunan karya ilmiah adalah kesalahan EYD dan juga typo atau salah ketik. Meskipun typo termasuk kesalahan minor, namun jika terlalu sering dijamin akan menerima kritik yang lebih tajam. Bagaimana mengatasinya? Yakni dibaca ulang dulu, cek kembali kata demi kata apakah yang tidak atau belum sesuai EYD? Apakah kata yang memang typo? Jika memang ada, maka bisa dikoreksi terlebih dahulu, sehingga saat dipublikasikan kondisi isi karya ilmiah sudah sempurna. Fokus pada Topik Kesalahan umum lainnya dalam menyusun karya ilmiah adalah pembahasan yang meluas dari seharusnya. Hal ini juga sering terjadi ketika penulis tidak membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Bisa juga karena kurang fokus dan konsentrasi, sehingga pembahasan menjadi kurang sesuai dengan topik yang diangkat. Meminimalkan kesalahan ini adalah dengan menjaga fokus pada topik. Mulai dari pemilihan waktu menulis yang dirasa paling mendukung, kemudian selalu sediakan air minum khususnya air putih di dekat meja kerja, dan sesekali bergerak untuk melemaskan otot dan saraf yang tegang akibat menulis dalam waktu lama. Kesalahan dalam menyusun karya ilmiah memang sangat mungkin dilakukan oleh siapa saja, baik itu peneliti junior maupun senior. Inilah alasan kenapa proses penulisan memakan waktu lama. Mencoba meminimalkan kesalahan tersebut, maka bisa mencoba beberapa tips di atas. Jangan sampai terlupa pula untuk selalu mengikuti karakteristik dan standar penulisan karya ilmiah. Penulis Wahyudha Wibisono Sumber
Karya tulis non-ilmiah merupakan salah satu tulisan yang menyajikan fakta-fakta pribadi yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari penulis, sehingga dalam hal ini unsur karya tulis non ilmiah lebih bersifat subyektif. Selain itu, karya non ilmiah bisa juga bersifat persuasif, yang berupaya untuk membujuk atau meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif. Seperti halnya karya tulis ilmiah yang memiliki bermacam-macam jenis seperti artikel ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain, karya tulis yang non ilmiah juga bisa dibedakan menjadi beragam jenis, diantaranya yaitu cerpen, dongeng, roman, novel, drama, dan lain-lain. Karya tulis non ilmiah seringkali juga bisa berupa fiksi, yaitu penulisan naratif yang melibatkan elemen plot dan karakter yang diciptakan sepenuhnya oleh pengarang/penulis. Karya non ilmiah yang biasa dikenal dengan istilah karya tulis non ilmiah merupakan jenis karya ilmiah yang berupa karangan yang seringkali tidak terikat dengan aturan atau sistematika penulisan tertentu, yang disajikan dengan bahasa yang lebih santai dibandingkan tulisan ilmiah. Akan tetapi, terkadang juga ada pula karya non ilmiah yang menggunakan bahasa formal dan teknis. Hal itu tentunya tergantung pada konsep penulisan yang ingin diterapkan penulis, berbeda dengan karya ilmiah yang memang harus menerapkan bahasa yang formal. Jenis Karya Non Ilmiah Terdapat bermacam-macam jenis karya tulis non ilmiah, diantaranya yaitu; Puisi Puisi meupakan suatu bentuk sastra yang menggunakan kualitas bahasa yang estetis dan seringkali berirama seperti fonestetik, simbolisme bunyi, dan meter untuk membangkitkan makna tersirat selain, atau menggantikan, makna nyata yang biasa-biasa saja makna tersurat. Puisi memiliki sejarah panjang – mulai dari zaman prasejarah berburu puisi di Afrika, puisi istana kerajaan dan elegi di kekaisaran lembah Sungai Nil, Niger, dan Volta. Beberapa puisi tertulis paling awal di Afrika muncul di antara Teks Piramida yang ditulis selama abad ke-25 SM. Puisi epik Asia Barat paling awal yang masih ada, Epic of Gilgamesh, ditulis dalam bahasa Sumeria. Puisi menggunakan bentuk dan konvensi untuk menyarankan interpretasi kata yang berbeda, atau untuk membangkitkan tanggapan emosional. Perangkat seperti asonansi, aliterasi, onomatopoeia, dan ritme dapat menyampaikan efek musik atau mantra. Penggunaan ambiguitas, simbolisme, ironi, dan elemen gaya lain dari diksi puitis seringkali membuat puisi terbuka untuk berbagai interpretasi. Demikian pula, kiasan seperti metafora, simile, dan metonymy membangun resonansi antara gambar-gambar yang berbeda, lapisan makna, membentuk koneksi yang sebelumnya tidak dirasakan. Bentuk-bentuk resonansi yang serupa mungkin ada, di antara masing-masing syair, dalam pola rima atau ritme mereka. Cerita Pendek Cerpen Cerita pendek adalah sebuah prosa fiksi yang biasanya dapat dibaca dalam satu kali duduk dan berfokus pada insiden yang berdiri sendiri atau rangkaian insiden terkait, dengan maksud untuk membangkitkan “efek tunggal” atau suasana hati. Cerita pendek adalah bentuk yang dibuat dengan sendirinya. Cerita pendek menggunakan plot, resonansi, dan komponen dinamis lainnya seperti dalam novel, tetapi biasanya pada tingkat yang lebih rendah. Walaupun cerita pendek sebagian besar berbeda dari novel atau novella/novel pendek, pengarang umumnya mengambil dari kumpulan umum teknik sastra. Penulis cerita pendek dapat mendefinisikan karya mereka sebagai bagian dari ekspresi artistik dan pribadi dari bentuk tersebut. Mereka mungkin juga berusaha menolak kategorisasi berdasarkan genre dan formasi tetap Dongeng Dongeng adalah salah satu contoh genre cerita rakyat yang berbentuk cerita pendek. Cerita semacam itu biasanya menampilkan entitas seperti kurcaci, naga, elf, peri, raksasa, gnome, goblin, griffin, putri duyung, hewan yang bisa berbicara, unicorn, atau penyihir. Di sebagian besar budaya, tidak ada garis jelas yang memisahkan mitos dari rakyat atau dongeng, semua ini bersama-sama membentuk literatur masyarakat preliterate. Dongeng terjadi baik dalam bentuk lisan maupun sastra; nama “dongeng” “conte de fées” dalam bahasa Prancis pertama kali diberikan oleh Madame d’Aulnoy pada akhir abad ke-17. Banyak dongeng hari ini telah berkembang dari cerita berabad-abad yang muncul, dengan variasi, di berbagai budaya di seluruh dunia. Sejarah dongeng sangat sulit dilacak karena hanya bentuk sastra yang dapat bertahan. Namun, menurut para peneliti di universitas di Durham dan Lisbon, cerita seperti itu mungkin berasal dari ribuan tahun yang lalu, beberapa dari Zaman Perunggu lebih dari tahun yang lalu. Roman Roman merupakan sejenis karya sastra dalam bentuk prosa isinya melukiskan tentang perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Atau bisa juga dikatakan bahwa roman adalah bagian dari karya sastra berbentuk prosa yang berisi pengalaman hidup dari para tokoh, yang bermula dari dia lahir hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia. Roman memiliki beberapa ciri diantaranya yaitu mengisahkan seorang tokoh fiktif, dimana tokoh tersebut dikisahkan dari lahir hingga ajal menjemputnya, roman memiliki jalan cerita yang lengkap, watak tokog cikisahkan secara terperinci. Terdapat beragam jenis roman, salah satunya yaitu roman percintaan, misalnya Roman Gadis Empat Zaman’ karya Salkha serta; Roman Medan di Waktu Malam’ karya O. M. Taufik. Novel Novel adalah karya fiksi naratif yang relatif panjang, biasanya ditulis dalam bentuk prosa, dan biasanya diterbitkan sebagai buku. Novel juga dapat diartikan sebagai karya naratif dari prosa fiksi yang menceritakan tentang pengalaman manusia tertentu dalam waktu yang cukup lama. Menurut Margaret Doody, novel merupakan “sejarah yang berkesinambungan dan komprehensif selama sekitar dua ribu tahun“, dengan asal-usulnya dalam novel Yunani dan Romawi Kuno, dalam roman Ksatria, dan dalam tradisi novel renaisans Italia. Gaya dan panjang prosa, serta pokok bahasan fiksi atau semi-fiksi, adalah karakteristik novel yang paling jelas menentukan. Tidak seperti karya puisi epik, ia menceritakan kisahnya menggunakan prosa dan bukan sajak; tidak seperti cerita pendek, cerita ini menceritakan narasi yang panjang dan bukan pilihan singkat. Namun, ada elemen karakteristik lain yang membedakan novel sebagai bentuk sastra tertentu. Drama Dalam karya sastra, drama adalah penggambaran peristiwa fiksi atau non fiksi melalui dialog tertulis baik prosa maupun puisi. Drama dapat ditampilkan di atas panggung, di film, atau di radio. Drama biasanya disebut drama, dan penciptanya dikenal sebagai “penulis naskah” atau “dramawan”. Untuk membuat drama terkesan dramatis, penulis naskah berusaha untuk secara progresif membangun perasaan ketegangan dan antisipasi penonton saat cerita berkembang. Ketegangan dramatis terbangun saat penonton terus bertanya-tanya “Apa yang terjadi selanjutnya?” dan mengantisipasi hasil dari acara tersebut. Dalam sebuah misteri, misalnya, ketegangan dramatis dibangun di sepanjang plot sampai klimaks yang menarik atau tak terduga terungkap. Drama sangat bergantung pada dialog lisan agar penonton mendapat informasi tentang perasaan, kepribadian, motivasi, dan rencana karakter. Karena penonton melihat karakter dalam drama menjalani pengalaman mereka tanpa komentar penjelasan dari penulis. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa karya non ilmiah ialah sebagai karangan yang ditujukan kepada masyarakat umum yang berisi tentang pengetahuan, cerita, rekaan, atau apa saja dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal tentang kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam hal inilah berbagai bentuk karya non ilmiah bisa terjadi secara nyata atau hanya menjadi cerita rekaan semata. Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada segenap pembaca berkenaan dengan macam-macam karya non ilmiah, ciri, contoh, dan penjelasannya. Semoga memberikan pemahaman untuk kalian yang sedang membutuhkannya.
Menulis laporan penelitian karya ilmiah seringkali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melakukan penelitian. Berbagai alasan seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering kali menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Akhirnya, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan dan laporan hasilnya belum juga selesai. Padahal alasan tidak terselesaikannya laporan karya ilmiah adalah ketidakmampuan dalam kegiatan menyelaraskan kemampuan wawasan pengetahuan dan menulis. Sebenarnya, penulisan karya ilmiah dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah diperkenalkan pada siswa sejak pendidikan tingkat menengah pertama. Kemudian dilanjutkan pada tingkat menengah atas hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang siswa akan terus meningkat mengenai penulisan karya ilmiah seiring seringnya berlatih menulis karya ilmiah dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitannya yang cukup rumit. Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita, bahkan kebanyakan orang ketika tidak bisa menulis mereka menganggap tidak berbakat dalam hal menulis. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis dan wawasan kebahasaan menjadi bekal dalam keterampilan menulis. Talenta saja tidak cukup sebab sebuah kemampuan harus diasah dan dilatih. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi tugas akhir. Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan UM, 20001. Pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulisan ilmiah populer dan tulisan ilmiah murni. Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga dikatakan bersifat persuasif. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pembaca yang ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di bidang ahli mengenai topik bahasan yang ditulis. Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus membaca tulisan tersebut sampai selesai. Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum. Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu. Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif. Gaya penulisan tidak baku. Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi. Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, balk aspek intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan. Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu. Ciri-ciri tulisan ilmiah murni, antara lain Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif. Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruk-tur, dan baku. Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon ilmiah” yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang ilmunya dengan pokok bahasan yang ditulis. Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif. Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku. Tulisan digunakan untuk memaparkan informasi dalam bentuk khusus yang hanya digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca. Tulisan bersifat bebas dari opini penulis. Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji. Tujuan Karya Ilmiah Berikut ini terdapat beberapa tujuan karya ilmiah, terdiri atas Melatih seseorang untuk mengungkapkan pemikirannya sesuai dengan hasil pengamatan, penelitian yang disusun secara sistematis dalam bentuk tulisan. Karya ilmiah juga bertujuan sebagai sumber informasi yang bermanfaat kepada para pembacanya. Karya tulis adalah bukti nyata bahwa pelajar memiliki pengetahuan dan potensi ilmiah untuk menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah. Melatih ketrampilan seseorang untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah. Menciptakan seorang pelajar yang memiliki kemampuan dalam membuat karya tulis dalam bidang pengetahuan. Jenis-Jenis Karya Ilmiah Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis karya ilmiah, terdiri atas Makalah Menurut Tanjung dan Ardial 20107 makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas tugas perkuliahan. Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan. Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah. Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik sebuah pemahaman, bahwa yang dimaksud makalah adalah sebuah karya tulis yang membahas pokok persoalan tertentu dan ditulis secara sistematis serta melalui analisis yang logis dan objektif. Dari sifatnya makalah dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu Makalah Deduktif Makalah deduktif adalah makalah yang di dasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Makalah Induktif Makalah induktif adalah makalah yang ditulis berdasrkan data empiris yang berisfat objektif berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan dengan pembahasan. Makalah Campuran Makalah campuran adalah makalah yang di tulis berdasarkan kajian teoritis dan data empiris,artinya makalah ini ada pengabungan dari makalah deduktif dan Makalah campuran terbagi menjadi 6 bagian yaitu Makalah ilmiah Makalah ini biasanya membahas permaslahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari penulis bersifat subyektif. Makalah kerja Makalah ini biasanya di peroleh dari hasil sebuah penelitian dan memungkinkan penulisnya berargumentasi dari permaslahan yang dibahas yang didapatkan dari sebauh proses penelitian. Makalah kajian Makalah kajian biasanya berisi sebagai pemecah suatu maslalah yang bersifat kontroversial. Makalah posisi Makalah ini digunakan untuk karya tulis yang disusun atas permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternative pemecah masalah yang kontoversial. Makalah analisis Sifat makalah ini adlaah obyektif-empiris. Makalah tanggapan Biasanya makalah ini sering dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap bacaan. Ciri-Ciri Makalah Artinya keterangan, uraian, pandangan dan pendapat dapat dikaji Artinya mengemukakan keterangan dan penjelasan apa adanya. Artinya apa yang disampaikan disusun secara runtut dan berkesinambungan. Artinya keterangan, pendapat dan pandangan yang dikemukakan jelas dan tidak membingungkan. Kebenaran dapat diuji. Artinya pernyataan, pandangan, serta keterangan yang dipaparkan dapat diuji, berdasarkan pernyataan yang sesungguhnya. Sistematika Penulisan Makalah Sistematika penulisan makalah yaitu Penulisan makalah disusun per bab. Bab-bab tersebut terdiri atas Bab I Pendahuluan Latar belakang, yang berisi alasan mendasar pemilihan topik. Dapat berupa paparan teoritis maupun paparan praktis, tetapi jangan libatkan alasan yang bersifat pribadi atau alasan subjektif. Masalah atau topik bahasan, berisi intisari topik yang ingin dibahas, gunakan bahasa yang singkat dan jelas. Sistematika penulisan, berisi garis besar yaitu apa yang ditulis mulai dari pendahuluan, isi, sampai penutup. Tujuan penulisan, berisi maksud tulisan, apa yang ingin dicapai dan deskripsi sasaran penulisan. Bab II Pembahasan Bab ini berisi penjelasan tentang topik dan sub bagian dari topik dengan menyertakan data-data pendukung atau referensi. Bab III. Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan dan saran dari makalah. Daftar Pustaka referensi dari isi bahan makalah. Paper Paper adalah tulisan yang memuat pembahasan dari sebuah topik tertentu dengan dukungan data dan argumen yang valid dan kuat. Paper lebih terfokus dalam pembahasan – pembahasan dan analisa dari topik/masalah yang bersangkutan. Sistematika Penulisan Paper Terdiri dari beberapa bagian intinya berisi hal-hal berikut, tidak menutup kemungkinan untuk menyelipkan bagian lain yang dianggap penting Judul dan nama penulis beserta keterangan untuk penulis institusi dan email jika ada, atau nomer registrasi mahasiswa dan email untuk tugas kuliah Abstract yang merupakan rangkuman dari paper kita Introduction pendahuluan, biasanya berisi hal-hal berikut tulis garis besarnya saja deskripsi yang jelas tentang permasalahan disebut juga dengan tujuan purpose. Tunjukkan mengapa permasalahan ini penting, menarik, dan menantang motivasi Review yang singkat dan jelas mengenai penelitian sebelumnya yang menjadi dasar penelitian kita scope. Tunjukkan gap/masalah yang ada pada penelitian sebelumnya dan menjadi pertanyaan yang ingin kita selesaikan dalam penelitian kita gap indication. Tulis dengan jelas solusi yang diusulkan proposed approach dan bagaimana ia bisa mengatasi gap yang kita sebutkan sebelumnya solution. Tuliskan secara global penemuan yang dihasilkan result. Tuliskan struktur penulisan bagian-bagian berikutnya outline Related Work penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian kita. Related work inilah yang nantinya akan kita tuliskan ke dalam daftar referensi. Methodology untuk bidang komputer atau penelitian yang ada hubungannya dengan komputer dapat menggunakan istilah system architecture. Jelaskan methodology yang digunakan, biasanya dijelaskan dengan bagan atau gambar untuk mempermudah pembaca memahami isi paper kita. Jelaskan pula deskripsi masing-masing bagian dalam gambar kita tersebut. Experiment & result. Tuliskan eksperiment yang kita lakukan data yang digunakan, jumlah data, sumber, dll dan tuliskan hasil yang didapatkan beserta analisa dari hasil yang kita peroleh. Tuliskan hal-hal yang ingin anda sampaikan dan isue yang menarik dari penelitian yang kita lakukan. Termasuk kesimpulan dan saran untuk penelitian kita lebih lanjut. Saran biasanya identik dengan future work. Referensi, berisi semua referensi yang kita gunakan termasuk daftar paper di related work, buku atau resource yang mendukung yang kita gunakan untuk menyelesaikan penelitian kita. Artikel Artikel ilmiah adalah sebutan khusus untuk makalah yang mengalami variasi dan adaptasi tertentu, yang dipublikasikan melalui suatu jurnal ilmiah atau penerbitan khusus, tanpa meninggalkan prinsip dari struktur, format, sistematika, dan isi makalah ilmiah. Jadi, artikel merupakan karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah. Majalah ilmiah dapat dibedakan menjadi empat jenis, yakni 1 majalah yang belum terdaftar secara nasional; 2 majalah yang sudah terdaftar di LIPI dan mempunyai ISSN International Standard Series Number; 3 terakreditasi secara internasional. Artikel yang termuat dalam majalah tersebut semakin tinggi semakin besar angka kreditnya. Artikel bukan hanya sekedar opini, tetapi harus didukung oleh data dan atau teori-teori. Oleh karena itu, bahan tulisan artikel umumnya berasal dari ringkasan penelitian summary dan atau makalah. Artikel ilmiah ini ditulis secara ringkas dan berisi hal-hal penting. Karena ringkas, maka ia tidak memiliki bab-bab. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian atau gagasan konseptual. Sistematika penulisan artikel Judul Pendahuluan/latar belakang masalah Permasalahan/rumusan masalah Kajian teori Pembahasan Penutup kesimpulan dan saran Daftar Pustaka Perbedaan makalah, artikel dan paper Makalah Artikel Paper Makalah adalah karangan ilmiah yang dibuat berdasarkan pengamatan dan atau penelitian tentang sesuatu hal yang biasanya untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau diskusi. Artikel merupakan karya tulis ilmiah yang ditulis dalam format tertentu. Biasanya berupa hasil penelitian baru atau berupa review dari penelitian yang lalu. Paper adalah karya tulis yang memiliki mekanisme peer-review untuk proses dinilai kelayakannya Diangkat dari suatu kajian literatur dan laporan pelaksanaan kegiatan lapangan. Terdiri dari tiga bagian pokok Topik, Data, dan Argumen Pembuatan paper ilmiah harus dilandasi dengan suatu penelitian ilmiah. Menunjukkan kemampuan penulis merangkai berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh. Berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya. Terdiri atas tiga bagian pokok Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan Struktur Karya Ilmiah Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu Bagian Pendahuluan Bagian ini biasanya berisi Halaman Judul Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji. Kata Pengantar Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan menyelesaikankarya tulis tersebut. Halaman Abstrak Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut Paragraf pertama latar belakang masalah; Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh; Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data; Paragraf keempat hasil analisis data. Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin. Daftar Isi Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas. Bagian Isi Secara umum, bagian isi terdiri dari Pendahuluan Memaparkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang bersifat khusus. Rumusan Masalah Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil spesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis. Metodologi Penelitian Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup Metode yang digunakan dalam penelitian; Sumber data; Cara mengambil data; Cara menganalisis data; Cara menyimpulkan/membuat simpulan; Landasan teori Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan yang perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel. Hasil penelitian Menguraikan pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data. Kesimpulan dan Saran Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran. Bagian Penutup Pada umumnya terdiri dari Daftar Kepustakaan Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan. Lampiran Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain. Indeks Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad. Syarat Karya Ilmiah Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut Objektivitas Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada. Pola berfikir deduktif – induktif Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis runtut dan sesuai dengan nalar ada dua pola berfikir logis yaitu dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek. Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta-fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh Fakta-fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”. Sistematika Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing-masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali. Tata Cara Penulsian Karya Ilmiah Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Kutipan Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan Langsung Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya baik kata, ejaan, maupun tanda bacanya. Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi duakutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima. Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik “…” dan tanpa perubahan spasi. Kutipan Tak Langsung Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan tanpa tanda petik dan asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku. Catatan Kaki Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki adalah Menyusun pembuktian; Menyatakan utang budi; Menyampaikan keterangan tambahan; Merujuk bagian teks lain. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.; Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut baru pada setiap bab; Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya spasi. Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber lain. Contoh Jauhari, Loz. Cit. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu. Contoh Muttaqin, Op. Cit. Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit. Contoh Abstrak Dalam Karya Tulis Ilmiah Nah berikut ini salah satu contoh abstrak pada skripsi yang terbagi kedalam bahasa Indonesia maupun Inggris yaitu Kesimpulan Dalam hal ini dari uraian-uraian di atas maka bisa disimpulkan bahwa Abstrak yakni suatu ringkasan atau rangkuman isi karya tulis ilmiah. Fungsi abstrak pada karya tulis ilmiah yakni untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan tulisan penelitian dan abstrak juga berfungsi untuk memudahkan orang lain mencari referensi dalam penelitian. Pada umumnya abstrak terdiri dari empat paragraph yaitu Paragraph pertama menjelaskan bahan yang menjadi penelitian yang dilakukan penulis, pada bagian ini biasanya terdapat judul karya tulis ilmiah. Paragraph kedua umumnya menjelaskan secara singkat mengenai metode penelitian yang digunakan dan teknik pengumpulan data yang digunakan. Paragraph ke ketiga menjelaskan temuannya permasalahannya kepada para pembaca yang akan diteliti dan di carikan solusinya. Dan paragraph ke empat menjelaskan saran-saran atau cara untuk memecahkan permasalahan yang di telitinya. Daftar Pustaka Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Penerbit Rineka Cipta Hariwijaya, M. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Tugu Publisher Farkhan, M. 2006. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta Penerbit Cella. Demikianlah pembahasan mengenai Karya Ilmiah – Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Struktur, Syarat, Tata Cara dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Baca Juga Karya Tulis Ilmiah Contoh Resensi Buku Verba Transitif Makalah Ragam Bahasa Membaca Memindai Indeks Buku Huruf Miring Contoh Kata Pengantar Materi Teks Laporan Hasil Observasi Lengkap
Bagi dosen dan para mahasiswa dijamin sangat akrab dengan yang namanya karya tulis ilmiah termasuk ciri-ciri karya ilmiah tersebut. Karya tulis ilmiah lebih sering disebut sebagai karya ilmiah dan scientific paper. Merupakan suatu laporan tertulis yang di dalamnya memaparkan hasil penelitian maupun hasil dari pengkajian suatu masalah. Penyusunannya sendiri harus disesuaikan dengan kaidah yang berlaku secara umum, sehingga tidak asal dalam menyusun laporannya. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Secara Umum Bicara mengenai struktur dari penyusunan karya tulis ilmiah maka akan langsung terhubung kepada pembahasan ciri-ciri karya ilmiah. Sebab ciri-ciri ini akan menjadi struktur khas dan unik dari karya ilmiah itu sendiri. Lalu, apa saja ciri-ciri dari sebuah karya ilmiah? Secara umum, ciri-ciri dari karya tulis ini sendiri adalah sebagai berikut Mengacu pada teori yang kemudian dijadikan sebagai landasan berpikir di dalam pembahasan masalah. Menggunakan bahasa yang lugas, yakni yang tidak emosional dan dipastikan bermakna tunggal. Logis, sebab disusun dengan berdasarkan urutan yang konsisten dan sesuai hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan. Efektif, sebab dibuat ringkas dan juga padat. Efisien, sangat teliti dalam pemilihan kata dan hanya mempergunakan kata-kata yang mudah dipahami dan langsung ke pembahasan atau inti pembahasan. Objektif atau berdasarkan fakta, sebab setiap informasi yang ditulis dan disajikan di dalam karya tulis ilmiah adalah dari hasil penelitian dan tentunya bisa dibuktikan. Sistematis, sebab penyusunan dari bagian satu ke bagian yang lainnya akan mengikuti standar yang ada. Misalnya dimulai dari pembahasan masalah, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan. Struktur ini tidak bisa dibolak-balik agar mudah dibaca dan sifatnya menjadi logis. Berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah di atas maka bisa disimpulkan bahwa karya tulis baru bisa disebut karya tulis jika memenuhi ciri-ciri di atas. Penyusunannya tidak bisa asal, perlu didahului dengan penelitian dan mencatat hasilnya baru dituangkan ke laporan ilmiah. Beberapa Jenis dari Karya Tulis Ilmiah Setelah mengenal semua ciri-ciri karya ilmiah melalui pembahasan di poin sebelumnya. Maka perlu mengenal pula yang namanya jenis-jenis karya ilmiah, sebab tidak hanya terdiri dari satu jenis. Secara umum, berikut merupakan beberapa jenis dari karya ilmiah yang memenuhi berbagai ciri di atas 1. Jurnal Ilmiah Jenis pertama adalah jurnal ilmiah yang dikenal juga dengan istilah artikel ilmiah. Jurnal ilmiah sendiri adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala yang memuat artikel ilmiah secara empiris dari hasil penelitian. Penyusunan dan penerbitan jurnal ilmiah dilakukan oleh organisasi profesi maupun institusi pendidikan. Biasanya di institusi pendidikan dilakukan oleh dosen untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Kertas Kerja Kertas kerja atau work paper biasanya memenuhi berbagai ciri-ciri karya ilmiah dan merupakan sebuah tulisan yang memaparkan sebuah pembahasan secara lebih mendalam. Selanjutnya akan dipresentasikan ke dalam seminar maupun lokakarya. 3. Makalah Berikutnya adalah makalah yang merupakan karya tulis ilmiah yang membahas mengenai suatu hal atau permasalahan dengan dilengkapi bukti-bukti yang empiris dan logis. Sama seperti kertas kerja, makalah juga dipresentasikan namun di seminar dan kelas. 4. Skripsi Mahasiswa di tingkat akhir juga akan disibukan dengan kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah. Yakni menyusun skripsi yang tentu disesuaikan dengan ciri ciri karya ilmiah secara umum. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa tingkat akhir untuk mendapatkan gelar sarjana atau S1. Melalui pemaparan ciri-ciri karya ilmiah dan jenis-jenisnya di atas, kamu akan lebih terbantu dalam menyusunnya agar sesuai dengan kaidah.
PertanyaanKarangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut...Karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut... menyajikan fakta secara objektif disusun berdasarkan sistematika yang harus ditaati menggunakan metode keilmuan menyajikan opini yang bersifat pralogis menggunakan kalimat yang efektif RTR. TrihandayaniMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat yaitu D. menyajikan opini yang bersifat yang tepat yaitu D. menyajikan opini yang bersifat ilmiah merupakan karangan yang bersifat ilmiah atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Sifat atau karakteristiknya yaitu Merupakan hasil penelitian Memperhatikan kaidah, etika, dan kejujuran ilmiah Menggunakan metode, struktur, atau sistematika penulisan ilmiah Menggunakan ragam bahasa baku. Karena sifat karya ilmiah adalah menekankan pada data dan fakta, maka penyajiannya harus bersifat logis. Jadi, jawaban yang tepat yaitu D. menyajikan opini yang bersifat ilmiah merupakan karangan yang bersifat ilmiah atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Sifat atau karakteristiknya yaitu Merupakan hasil penelitian Memperhatikan kaidah, etika, dan kejujuran ilmiah Menggunakan metode, struktur, atau sistematika penulisan ilmiah Menggunakan ragam bahasa baku. Karena sifat karya ilmiah adalah menekankan pada data dan fakta, maka penyajiannya harus bersifat logis. Jadi, jawaban yang tepat yaitu D. menyajikan opini yang bersifat pralogis. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!10rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!BKBagus Komar Kurniawan Bantu bangetAFAkhmad Fajar MuizPembahasan lengkap banget
karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut